Selamat Datang di Dunia Dongeng sang "Peuri Kecil"..

Rabu, 26 Mei 2010

Cinta Pertama Dibukit Ilalang

masih sama...

Ehmm...tanpa saya sadari, "dikursi" yang sama telah dilalui lebih dari 5 tahun, banyak yang diraih dan banyak pula yang terlewatkan...yups mungkin itulah hidup, ada yang diraih dan ada pula yang dikorbankan...

Bolehkah saya kembali berbagi tentang masa lalu "Cinta Pertama di Bukit Ilalang"...hahahah terdengar seperti dongeng, tapi itulah bagian dari kenangan masa lalu kira-kira 13 tahun yang lalu (wow tidak terbayang seperti apa saya dulu hehehehhh...)

Keberadaan seorang sahabat begitu mewarnai masa-masa dimana saya menginjak usia 15 tahun...saat itu lebih asyik untuk mengatakan "aku dan kamu" bukan "saya dan kamu" heuheuhhh....(untuk saat ini mungkin lebih tepat saya bercerita dengan menggunakan kata ganti aku kamu..hehehhh..)

"Dia" sosok seorang sahabat yang selalu muncul disetiap waktu, tidak jarang saat menjelang tidur dan memulai menatap matahari dia selalu ada..beuhhh sampai bosen saat itu hahaha..

aku biasa memanggilnya niceuh..padahal nama aslinya Nicky Putra Nugraha dan kita hanya beda satu tahun saja...ehmm kalau mau dibayangkan dia itu sedikit slenge-an, bahkan kadang tampilannya pun ngasal. Kesehariannya, selain baju SMA hanya kaos lusuh dan celana jeans bolong-bolong serta sendal jepit yang akhirnya adalah favorit costumenya...ihhh

"Ceuh apa kaga ada t shirt yang enakan dikit untuk dipandang" hehe tanyaku.."What..protess mulu.." itu kalimat yang keluar dari mulut buayanya itu..nah untuk urusan ngomongpun dia ngasal. Tapi untung saja, karena kulitnya yang sedikit putih (maaf ya cuma sedikit hehe), terkesan tampilannya selalu mantes..hihihi...

Ada kebiasaan dimana kita selalu bertemu ditempat yang tidak jauh berada di hunian kita..tempat itu menyerupai bukit dan berada di pinggir kali...nah tiap pulang sekolah pasti kita mampirr..dia itu punya sifat males yang berlebihan alias sering banget bolos sekolahh...kerjaannya cuma tidur, trus pura-pura pergi sekolah dan diamlah dibukit itu..dan kita memanggilnya bukit ilalang..karena banyak ilalangnya...kadang kalau duduk disana gatel-gatel deh pantatku...hehehhh...

"trieeeeeeeeeeheheheh.." gitu tuh si niceuh manggil-manggil kalau lihat aku sudah mulai mendekati bukit ilalangg..."berisikkkk" kataku..n akhirnya dia sok cool masang tampang juteknya...tapi beberapa saat kemudian kita terus saling berbagi cerita selama beberapa jam tidak bertemu...

ehmmm dia tuh cowok yang bener2 ambisius pengen jadi seorang pembalap dan seniman..aku pikir dua hal yang tidak mungkin sekaligus untuk dikuasainya...urusan balap bolehlah dia jagonya, tapi kalau seniman..ehmmm cuma terlihat gaya-gayaan aja..apalagi kalau sudah terlihat bawa buku gambar ukuran A2 yang supernya gede ( buat aku hehehh) plus spidol dan bukan pensil khusus sketsa atau juga seperangkat kuas dan cat aklirik...menyebalkann juga tuh anak, kadang sok dewasa dan sok tau hahahha...

(to be continue_pasti penggalan ceritanya saa lanjutkan hehehh..)

1 komentar:

  1. peurikecilll...

    mau ikut nimbrung yahhh.. membaca kisahmu kali ini membuatku ingin cerita juga masa muda dulu hihihi secara sekarang sudah "tua"...

    ehm, masa SMA itu memang menggelikan, terutama dari pengalaman yang aku jalani. Aku ingat betul dulu aku pemalu, sangat pemalu. kalau suka seseorang, biasanya aku memandangi hingga tamat, mulai dari rambut sampai kaki. waktu pelajaran dimulai, mataku pun mulai menggeliat mencari-carinya.

    Sebutlah inisialnya "AAW". Dia teman sekelas dan tempat duduknya di baris sebelahku. karena tempatku di pojok, maka aku leluasa memandang ke sekeliling, termasuk menyasar wajah AAW.

    Niat hati ingin mendengarkan pak guru dan memerhatikan bab ajar substitusi, eliminasi dan distribusi dalam matematika, eh...ujung-ujungnya ke AAW lagi... ah lagi-lagi mataku tak bisa lepas darinya.

    ketika AAW secara tak sengaja memalingkan muka ke arahku, lalu "brak" matanya menabrak mataku, dan kami sejurus kemudian saling berpandangan... alamak!!! mati aku! maluuuuuuuuuuu...

    sejak saat itu, kami tak bertegur sapa. ternyata sama-sama malu. dia malu kupandangi terus, sebab kejadian "bertabrakan mata" tadi terjadi berulang-ulang :)

    dia tetap menahan malu, dan bodohnya aku ternyata tak punya malu dengan terus memandanginya... haduhhhh...

    hingga kami lulus dari SMA, saat perpisahan, kami pun bersalaman. aku bilang padanya, "maaf ya..." Dia cuma tersenyum... haduuuhhhh dasar cinta monyet, ah mana tahan... :)

    nun--salam dariku untuk Nicky yang hidup dalam kenanganmu. Semoga kalian tak saling malu-malu seperti aku :)

    BalasHapus